Monday, August 13, 2007

Terkaman Kucing Garong FC



Men sana incorpore sano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Itu alasan utama kenapa warga hukumonline (HOL), belakangan giat berolahraga. Yup, setiap Senin start pukul 18.00-19.00, para penjantan HOL pasang aksi mengolah kulit bundar dalam sebuah permainan yang kini tengah tren di Ibukota, Futsal.

Kenapa cabang olahraga ini yang dipilih? Lagi-lagi alasan pertamanya adalah ikut tren. Selain itu, Futsal yang notabene adalah sepakbola dalam ukuran mini, merupakan permainan yang relatif bisa dimainkan oleh setiap orang. Mungkin alasan ini pula yang menjadikan olahraga yang aslinya dari Uruguay ini digandrungi. Setiap orang bebas bergaya apapun di lapangan, tidak peduli seberapa culun gayanya.

Geliat Futsal HOL diawali ketika sekelompok advokat dari AAI menawarkan latih tanding di Planet Futsal, Soemantri Brodjonegoro. Tawaran tersebut disambut baik oleh HOL, bahkan saking baiknya AAI seringkali dijadikan bulan-bulanan alias lumbung gol. Sayangnya, setelah beberapa kali latih tanding, AAI akhirnya menyadari kesalahannya mengundang Tim HOL. Undangan itupun tidak terdengar lagi hingga sekarang.

Berhenti ‘bertarung’ dengan AAI, tidak menyurutkan minat awak HOL bermain Futsal. Berbagai cara pun dicari (-cari) supaya gatal kaki awak HOL tersalurkan. Friendly match secara insidentil pun dilakoni, mulai dari De Futsal Casablanca sampai di Samba Futsal Permata Hijau. Lagi-lagi, Tim HOL menyisakan luka di hati para lawan-lawannya yang selalu dibantai.

Demi kemandirian, HOL akhirnya berupaya mencari lapangan dengan jadwal permanen. Dari sekian pilihan, IBM Futsal di Komplek Hangar Pancoran didaulat menjadi homebase Tim HOL. Setalah merasa mapan, Tim Hol pun mulai merombak diri. Nama yang lebih mentereng disiapkan, kostum yang dandy dirancang. Untuk nama diputuskan secara tidak musyawarah dengan nama Kucing Garong FC, sementara kostum dipilih warna biru tua kombinasi kuning layaknya logo hukumonline.

Sejak memiliki jadwal lapangan sendiri, KG FC telah mendatangkan berbagai lawan mulai dari perusahaan swasta (APCO), LSM (Air Putih), sampai Republik BBM yang terkenal itu. Semuanya, dilumat abis tanpa sisa sedikitpun. Effendi Gazali, Penasehat Republik BBM, menilai kekalahan timnya atas KG FC merupakan kekalahan ilmiah. Sementara, Habudi, Guru Bangsa Republik BBM, berujar keunggulan technology menjadi faktor utama kemenangan KG FC.

“Aya-aya wae nih KG FC, masa kita bantai begini,” sambung Wapres Republik BBM Jarwo Kuat.

Dari semua friendly match yang dilakoni KG FC memang tidak ada skor akhir yang jelas. Perhitungan skor dalam setiap pertandingan, biasanya dijalankan berdasarkan prinsip tahu sama tahu. “Skornya uncountable noun,” ujar Kapten sekaligus Kuncen KG FC Lev Yasin.

KG FC sesuai kodrat seekor kucing akan terus menggeliat, menerkam lawan manapun yang dihadapi. Jadi, tunggu terkaman KG FC selanjutnya…..

No comments: