Tuesday, October 16, 2007

Monday, October 8, 2007

Efek Rumah Kaca


Sepengetahuan saya, tidak banyak (atau belum ada?) band Indonesia yang memiliki lagu bertema hukum atau HAM. Yang sudah ada sejak dulu tentu saja lagu-lagu Iwan Fals, sang legenda, sebelum (entah kenapa) bang Iwan sekarang hanya menyanyikan lagu-lagu cinta. Ini sebabnya mengapa album Efek Rumah Kaca saya anggap menarik untuk ditulis di blog ini

Dalam album yang bertitel sama dengan nama bandnya-Efek Rumah Kaca, terdapat lagu berjudul “Di udara”. Simak liriknya

“…Aku bisa tenggelam di lautan,
aku bisa di racun di udara,
aku bisa terbunuh di trotoar jalan.
Tapi aku tak pernah mati..tak akan berhenti…”..

Yup, lagu ini memang didedikasikan untuk almarhum Munir. Lirik lagunya menggambarkan bahwa meski pejuang HAM ini telah mati diracun, namun semangatnya tidak akan mati. Cukup membuat merinding ketika mendengarnya.

Lagu “Di udara” hanya salahsatu lagu bertema tidak biasa dalam album ini. Terdapat pula lagu “Efek Rumah Kaca” yang berbicara tentang dampak global warming, juga lagu berjudul “Jalang” yang mempertanyakan mengapa perbedaan misi bisa membuat satu pihak menghakimi pihak lainnya (sound familiar, right?). Selain itu ada juga lagu berjudul “belanja sampai mati” yang menceritakan kegilaan belanja masyarakat urban.

Kabarnya, yang akan menjadi single dari album ini adalah lagu berjudul “cinta melulu”. Lagu ini secara jenaka menyindir trend lagu Indonesia yang tidak pernah bergeser dari tema cinta dan patah hati yang selalu mendayu-dayu.

Selain tema-temanya yang tidak biasa dan lirik yang kuat dan lugas, musik dalam album ini juga digarap dengan sangat apik dan ciamik.

Di luar alasan diatas, sebenarnya ada alasan lain kenapa saya menulis tentang album Efek Rumah Kaca. Vokalis band ini, Cholil, adalah personil LeIP, lembaga tetangga hukumonline. Selain menciptakan sebagian besar lagu dalam album Efek Rumah Kaca, Cholil juga pencipta dan penyanyi lagu kebangsaaan hukumonline, “hukum yang terang”. Ya, ya, saya tahu ada salahsatu penulis blog ini yang sempat menjanjikan bahwa kita akan segera mempublish lagu tersebut di blog ini. Sayangnya, sampai sekarang recording lagu tersebut belum sempat dilakukan. Tampaknya kita harus segera melakukannya, sebelum Cholil menjadi terkenal dan tidak punya waktu lagi.

Oh ya, bagi yang berminat, album ini bisa diperoleh di aksara dan Aquarius.

Monday, September 17, 2007

Hilangnya Gembok Peraturan


Pada hakekatnya peraturan dibuat bukan untuk menggembok kegiatan pada aspek kehidupan manusia. Peraturan justru disusun agar satu kegiatan pada aspek kehidupan manusia dapat berjalan dengan baik tanpa mengganggu kegiatan pada aspek kehidupan lainnya. Juga dengan adanya peraturan –yang disusun dan ditaati tentunya-, pelaksanaan kegiatan yang satu tidak akan menggembok pelaksanaan kegiatan lainnya.

Hanya saja “gembok peraturan” yang terjadi pada kasus kami memang sungguh-sungguh menjengkelkan. Bagaimana tidak, peraturan yang seharusnya terbuka bagi siapa saja yang ingin mengaksesnya, malah tertutup justru karena dihadang oleh gembok peraturan. Kekhawatiran kami, bukan kami saja yang merasa jengkel, tapi juga para pengakses dan pelanggan yang selama ini dengan setia mendukung kami.

Sebelum anda bertambah bingung dengan apa yang kami bahas di atas, izinkan kami menceritakan terlebih dahulu latar belakang bahasan tersebut. Sebenarnya, semua itu tentang hukumonline legal database (HOLD) Online.

HOLD Online adalah database peraturan elektronik terlengkap di Indonesia yang sampai saat ini memuat lebih dari 32.000 peraturan Perundang-Undangan dan Putusan Pengadilan. Peraturan dimaksud terdiri atas berbagai jenis peraturan mulai dari Undang-Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP, Keputusan Menteri (Kepmen), dan peraturan teknis lain di bawahnya.

Demi keamanan data, kondisi awal database adalah terkunci. Tandanya ada gambar gembok di depan judul semua peraturan dalam database tersebut. Untuk dapat mengaksesnya, perlu melakukan pendaftaran terlebih dahulu untuk mendapatkan username dan password tertentu. HOLD Online adalah produk yang dengan bangga kami persembahkan pada lebih dari 70.000 anggota terdaftar di komunitas kami. Mereka yang telah mendaftar, bisa mendapatkan akses gratis ke seluruh Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah. Sedang untuk peraturan lain yang lebih teknis, silahkan berlangganan terlebih dahulu.

Sayangnya kebanggaan kami tersebut sedikit tercoreng dengan adanya gembok peraturan. Sebagian kecil dari peraturan yang kami sediakan ternyata tidak dapat diakses oleh member maupun pelanggan kami meski mereka sudah menggunakan username dan password masing-masing. Dengan kata lain, gemboknya tak mau hilang pada sebagian data tersebut.

Usut punya usut, ternyata memang ada sedikit kesalahan teknis dalam mesin database yang kami gunakan. Sedikit peraturan yang tergembok tadi adalah data ‘sampah’ yang seharusnya sudah hilang ketika databasenya beroperasi. Jadi saat itu dalam database kami ada dua data yang sama, hanya saja yang satu tergembok dan lainnya tidak.

Secara teori, menghilangkannya mudah. Hapus saja data ‘sampah’ tadi. Tapi ternyata prakteknya sulit, karena sampai beberapa saat yang lalu tidak ada satupun staff kami yang mengerti bagaimana menghapus data ‘sampah’ tadi. Belum lagi ternyata mesin database yang kami miliki itu cukup komplikatif.

O ya, sebagai informasi, mesin database kami itu buatan orang lain. Pada awal berdiri, kami memang memiliki koleksi ribuan peraturan, namun saat itu kami belum memiliki kemampuan membuat mesin database sendiri.

Meski minim kemampuan di bidang teknologi informasi, namun keinginan kami sangat besar. Kami ingin memiliki mesin database yang dilengkapi dengan mesin pencari yang canggih. Kami ingin sedapat mungkin membuat pelanggan kami memperoleh kemudahan dalam mengakses database kami. Tinggak masukan beberapa kata kunci, peraturan yang dicari pun siap di-download.

Masa-masa sulit pun terjadilah. Keluhan demi keluhan disampaikan oleh pengakses dan pelanggan kami melalui semua saluran yang kami sediakan. Telepon, e-mail, faksimili berisi keluhan tentang masih adanya gembok satang silih berganti hampir setiap hari kepada kami. Malu, marah, kecewa, rasanya bercampur aduk saat menerima itu semua.

Namun kami berusaha seprofesional mungkin menanggapinya. Kami tahu itu tanggung jawab kami sebagai penyedia jasa dan tak mau pelanggan kami kecewa. Dengan segala cara, kami berusaha ‘mengganti’ kekurangan yang ada. Pelanggan yang tidak bisa mengakses data tinggal kirim email, dan peraturan yang diminta pun kami kirim langsung via email sesegera mungkin.

Seiring dengan itu, kami pun terus meningkatkan kualitas staff kami khususnya di bidang teknologi informasi. Segala jurus kami kerahkan untuk memperbaiki kekurangan dalam mesin kami itu. Rekrutmen, training, mencari bantuan kawan dan profesional lain, semuanya kami lakukan.

Syukur kepada Allah, hari itu datang juga. Akhirnya kesalahan teknis dalam mesin database kami bisa diperbaiki. Setelah sekian lama menunggu, gembok peraturan yang dahulu kadang kala muncul kini sudah tidak ada lagi. Agar yakin, kami cek lagi secara acak (karena tentu makan waktu lama untuk memeriksa 32.000 data). Hasilnya kami bisa bilang, gembok peraturan sekarang sudah hilang.

Kami tentu senang, bahkan akan lebih senang lagi jika pelanggan kami pun ikut senang karena tidak diganggu gembok lagi. Memang masih ada secuil bugs dalam mesin database itu, namun untuk saat ini masih dapat kami tangani dengan baik melalui cara lain.

Dengan telah diperbaikinya mesin tersebut, bukan berarti kami menutup saluran keluhan, permintaan pencarian, yang selama ini kami sediakan. Silakan saja, kami masih haus menerima keluhan, masukan, kritik, permintaan bantuan, dan lain dari pembaca sekalian. Kami tidak ingin berpuas diri, tentu kami ingin lebih baik lagi demi kepuasan anda juga.

Posting By Zaenal

Thursday, August 23, 2007

hukumonline Baru - Added Value


Teman di hukumonline kemarin sempat kaget sewaktu lihat Portal Hukum Indonesia. Portal anyar besutan Ketua Mahkamah Konstitusi yang ambisius ini rencananya akan 'menggantikan' Jaringan Dokumentasi Hukum-nya BPHN yang walau berbekal Keppres tapi hidup segan mati tak mau.

Sebetulnya trend ini cepat atau lambat pasti akan datang. Saat ini situs lembaga pemerintah sudah makin rajin menampilkan peraturan/putusan mereka. Selain BI, Departemen Keuangan dan Bapepam yang duluan maju, menyusul MK dan terakhir Ditjen Peraturan Perundangan. Yang terakhir ini berisi terbitan Lembaran Negara/Tambahan Lembaran Negara - kadang di hari yang sama! Bahkan AusLII via AsianLII juga sudah mulai menampilkan peraturan Indonesia.

Situs seperti ini justru bisa membantu kerja hukumonline untuk mengumpulkan data mentah. Nah, core business hukumonline justru bukan menerbitkan data mentah, tapi informasi dan pengetahuan (knowledge) berdasarkan data mentah itu. Intinya added value-nya yang dijual. Dan dengan skala kecil ini sudah dirintis hukumonline.

Misalnya katalog peraturan hukumonline memuat sejarah peraturan untuk memastikan perubahan/pencabutan peraturan itu. Juga dasar hukum atau peraturan pelaksana dari suatu peraturan. Kalau orang mencari via google atau situs lain yang didapat ya peraturan spesifik itu - masih berlaku atau tidak wallahualam. Salah pakai berabe kan? Nah, fitur yang meningkatkan akurasi pencarian dan memperkaya perspektif seperti ini yang perlu dikembangkan/diperbanyak.

Jadi, kala banyak situs lain memuat peraturan, pengguna tetap mangkal di hukumonline. Layaknya telur emas ditengah telur ayam lainnya. Ya kan?

Wednesday, August 22, 2007

hukumonline Baru - Kolaborasi


Beberapa waktu belakangan ini hukumonline sibuk berkaca, putar otak, untuk perbaiki diri. Seperti sudah ada beberapa titik terang, berkat kerja keras teman-teman juga masukan pembaca. Singkatnya ada tiga elemen atau pendekatan 'hukumonline baru' ini.

Pertama kolaborasi. Dalam perjalanannya, hukumonline sudah mulai berinteraksi dengan pembaca, misalnya dengan fitur komentar. Tapi kolaborasi beda dengan interaksi, yang semata ada komunikasi antara produsen-konsumen atau antar konsumen. Dalam kolaborasi batas antara produsen (hukumonline) dan pembaca/pengguna (konsumen) pupus sudah. Konsumen turut memproduksi, misalnya konten.

Model ini memang sudah banyak di dunia internet, istilah kerennya web 2.0. Jangan keburu gagap - sebetulnya kita sering pakai jenis situs ini. Wikipedia, youtube, situs social network facebook, atau flickr untuk yang suka fotografi. Di Indonesia ada, tapi masih cukup jarang. Pelopornya kaskus - yang ini ceritanya lucu. Awalnya forum berbagi video porno, kaskus kini menjadi situs Indonesia dengan traffic tertinggi (setelah detik tentunya). Juga ada fotografer.net. Keduanya relatif santai, sedang untuk portal berita misalnya halaman Community Kompas atau kolom 'Berita Anda' di detikSurabaya.

Untuk hukumonline model ini tepat sekali, karena pembacanya cukup banyak yang punya pengetahuan, pengalaman hukum yang luar biasa menarik. Untuk menulis kolom yang lengkap, resmi kadang terlalu makan waktu. Untuk punya blog sendiri tak yakin bisa update terus. Nah, via ruang pembaca ini (entah nama rubriknya apa....) pembaca bisa curhat. Model ini menjanjikan kalau dilihat dari komentar berita hukumonline yang banyak bermutu.

hukumonline berencana mengadopsi kolaborasi ini sepenuhnya. Untuk redaksi, modelnya mirip dengan CommentIsFree Guardian. Pembaca terdaftar bisa menulis sendiri dan langsung tampil di halaman khusus. Kalau punya blog bisa saja di keduanya. Tulisan ini sepertinya tak akan diedit oleh redaksi hukumonline, tapi pembaca lainnya bisa mengusulkan pada redaksi untuk mencabut berita yang menghina, menghasut, cabul, promosi kasar, dst.

Banyak juga konten/fitur lain yang bisa dibuat/dikembangkan misalnya klinik hukum, ensiklopedi hukum, istilah/glossary hukum. Untuk pusat data, pembaca dapat berbagi data yang mungkin belum dimiliki hukumonline. Atau pembaca ingin menerbitkan paper/skripsi atau tulisan/dokumen lainnya. Dan seterusnya....

Seorang teman yang bergelut di bidang internet tidak terlalu optimis. Menurutnya, sebagian blog - salah satu barometer model kolaborasi ini- Indonesia masih curhat sifatnya, jarang yang bermutu. Via imel, Zka cukup yakin kolaborasi ini bisa jalan, selama tentunya pembaca hukumonline memang suka menulis. Dan, mereka yang aktif diapresiasi - misalnya penulis terbanyak diangkat jadi redaksi halaman itu, atau diberi 'bintang mahaputra' dsb.

Kita coba saja...

Tuesday, August 14, 2007

Rob Baiton, Person di Balik Layar Tim Indonesia pada 'Piala Asia'


Masih hangat masyarakat menyambut kemenangan Irak dalam Piala Asia 2007 lalu. Pada 19 Agustus nanti, 'Piala Asia' bakal digelar lagi di negeri sakura, Jepang. Eit, jangan salah, kali ini, kompetisi yang dimaksud adalah Peradilan Semu Tingkat Asia (Asia Cup Law Moot Competition). Empat mahasiswa asal Universitas Pelita Harapan (UPH) bakal mewakili kontingen merah putih.

Dalam beberapa ajang sebelumnya, Universitas Indonesia (UI) seringkali mewakili Tim Indonesia. Inilah kesempatan kali pertama bagi UPH. Jelas saja, momen ini sangat berarti bagi redaktur edisi Bahasa Inggris hukumonline, Rob Baiton. Rob, bersama beberapa dosen UPH, dipercaya melatih para kontestan tersebut. “Dekan UPH langsung mengontak saya,” ujar pria asal Australia ini dengan mata berbinar.

Bagi Rob yang pelahap pizza, ini bukan pengalaman pertama kalinya. Rob pernah menukangi Tim UI 2004 silam. “Hasilnya, mereka menyabet delapan besar Philip C Jessup International Law Moot Competition,” ujarnya bangga. Jessup Competition merupakan ajang peradilan semu internasional yang paling bergengsi.

Sebelumnya, digelar pula berbagai kompetisi pengadilan semu dengan tema tertentu. Misalnya, peradilan hukum angkasa, peradilan hukum maritim, dan sebagainya. Kali ini, Rob akan mempersiapkan Tim UPH menggelar simulasi pengadilan humaniter di International Court of Justice.

“Pura-puranya kami akan menggelar sidang di mana ada seorang dokter yang digugat atas kecelakaan praktek. Apakah si dokter memang sudah bekerja sesuai prosedur dan kode etik, atau dia malah ingin bereksperimentasi, itu yang akan kami tampilkan,” tutur Rob sedikit buka rahasia.

Yang penting, menurut Rob, baik tim jaksa penggugat maupun kuasa hukum tergugat harus mampu meracik rentetan argumen yang rancak. Ibaratnya para juri adalah hakim, “Makanya kami harus meyakinkan para juri dengan menggelar jalannya sidang dengan menarik,” sambung pria tambun ini.

Rob tak perlu pasang target muluk dalam ajang ini. “Ini kesempatan menarik untuk menimba pengalaman berharga. Nantinya, saya berharap Indonesia punya praktisi hukum level internasional. Dalam sidang dispute, misalnya di WTO, tak perlu lah kita sewa mahal lawyer asing,” harap Rob.

Pria ramah ini mengingatkan, universitas lainnya juga berkualitas. “Menariknya, Hong Kong bakal diperkuat native speaker. Mereka juga punya bule loh. Lagipula mereka sudah terbiasa dengan sistem common law,” tegasnya. Jangan pula remehkan negeri gajah putih. Jika Hong Kong unggul dalam debat lisan, “Thailand mendapat skor tertinggi argumen tertulisnya,” sambung Rob. Selain kedua negara itu, Filipina serta China juga patut diperhitungkan.

Meski demikian, kita tak perlu berkecil hati. Buktinya, beberapa waktu lalu, mahasiswi UI Hanna Azkiya menggondol gelar Best Oralist pada Jessup Competition. Hmmm... semoga bibit-bibit bermutu pelaku hukum internasional selalu lahir dari rahim Ibu Pertiwi. Buktikan Indonesia!

Monday, August 13, 2007

Terkaman Kucing Garong FC



Men sana incorpore sano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Itu alasan utama kenapa warga hukumonline (HOL), belakangan giat berolahraga. Yup, setiap Senin start pukul 18.00-19.00, para penjantan HOL pasang aksi mengolah kulit bundar dalam sebuah permainan yang kini tengah tren di Ibukota, Futsal.

Kenapa cabang olahraga ini yang dipilih? Lagi-lagi alasan pertamanya adalah ikut tren. Selain itu, Futsal yang notabene adalah sepakbola dalam ukuran mini, merupakan permainan yang relatif bisa dimainkan oleh setiap orang. Mungkin alasan ini pula yang menjadikan olahraga yang aslinya dari Uruguay ini digandrungi. Setiap orang bebas bergaya apapun di lapangan, tidak peduli seberapa culun gayanya.

Geliat Futsal HOL diawali ketika sekelompok advokat dari AAI menawarkan latih tanding di Planet Futsal, Soemantri Brodjonegoro. Tawaran tersebut disambut baik oleh HOL, bahkan saking baiknya AAI seringkali dijadikan bulan-bulanan alias lumbung gol. Sayangnya, setelah beberapa kali latih tanding, AAI akhirnya menyadari kesalahannya mengundang Tim HOL. Undangan itupun tidak terdengar lagi hingga sekarang.

Berhenti ‘bertarung’ dengan AAI, tidak menyurutkan minat awak HOL bermain Futsal. Berbagai cara pun dicari (-cari) supaya gatal kaki awak HOL tersalurkan. Friendly match secara insidentil pun dilakoni, mulai dari De Futsal Casablanca sampai di Samba Futsal Permata Hijau. Lagi-lagi, Tim HOL menyisakan luka di hati para lawan-lawannya yang selalu dibantai.

Demi kemandirian, HOL akhirnya berupaya mencari lapangan dengan jadwal permanen. Dari sekian pilihan, IBM Futsal di Komplek Hangar Pancoran didaulat menjadi homebase Tim HOL. Setalah merasa mapan, Tim Hol pun mulai merombak diri. Nama yang lebih mentereng disiapkan, kostum yang dandy dirancang. Untuk nama diputuskan secara tidak musyawarah dengan nama Kucing Garong FC, sementara kostum dipilih warna biru tua kombinasi kuning layaknya logo hukumonline.

Sejak memiliki jadwal lapangan sendiri, KG FC telah mendatangkan berbagai lawan mulai dari perusahaan swasta (APCO), LSM (Air Putih), sampai Republik BBM yang terkenal itu. Semuanya, dilumat abis tanpa sisa sedikitpun. Effendi Gazali, Penasehat Republik BBM, menilai kekalahan timnya atas KG FC merupakan kekalahan ilmiah. Sementara, Habudi, Guru Bangsa Republik BBM, berujar keunggulan technology menjadi faktor utama kemenangan KG FC.

“Aya-aya wae nih KG FC, masa kita bantai begini,” sambung Wapres Republik BBM Jarwo Kuat.

Dari semua friendly match yang dilakoni KG FC memang tidak ada skor akhir yang jelas. Perhitungan skor dalam setiap pertandingan, biasanya dijalankan berdasarkan prinsip tahu sama tahu. “Skornya uncountable noun,” ujar Kapten sekaligus Kuncen KG FC Lev Yasin.

KG FC sesuai kodrat seekor kucing akan terus menggeliat, menerkam lawan manapun yang dihadapi. Jadi, tunggu terkaman KG FC selanjutnya…..

Tuesday, July 31, 2007

Ulang tahun yang Berkesan


Sepanjang saya bekerja di hukumonline (yang berarti sepanjang hayat hukumonline, karena saya mulai bergabung sejak hukumonline berdiri), belum pernah saya merasakan perayaan ulangtahun hukumonline yang seru. Biasanya, ulangtahun hukumonline berlalu begitu saja, paling banter kita merayakannya dengan makan tumpeng dan berdoa bersama.

Namun, perayaan ulangtahun ke-7 pada Jumat kemarin berbeda dengan ulangtahun-ulangtahun sebelumnya. Pertama, pada ulangtahun kali ini kami merayakannya bersama para alumni hukumonline, yaitu mereka yang pernah bekerja di hukumonline. Pertemuan dengan para alumni ini saja sudah menjadi sesuatu yang spesial. Kedua, kami memutuskan untuk sedikit bersenang-senang dan bergembira dalam perayaan kali ini. Karena itu, ada alat musik dalam acara kali ini, gitar, bas, djimbe/gendang dan sound system sederhana. Ada pula doorprize dan games.

Acara dimulai pada pukul 19.00, dibuka oleh MC Amrie dan diikuti dengan sambutan dari Mas Arief dan Fikri, dua share holder hukumonline. Disusul dengan sambutan dari Mas Agus mewakili alumni hukumonline dan sambutan dari Ali, sebagai personil termuda di hukumonline. Mas Budi dari detik, yang saat itu hadir juga ditodong untuk berbicara.

Dari dulu, dari jamannya Bimo dan Gita cs mulai bekerja di hukumonline, saya pernah berteori bahwa mungkin sudah saatnya hukumonline menggunakan psikotest dalam proses rekrutmennya, karena mereka yang diterima bekerja di hukumonline biasanya memiliki tingkah laku yang “tidak biasa”(baca agak error). Malam itu, teori saya seakan mendapat pembenaran (lagi), ketika Ali dalam sambutannya menyatakan bahwa ia merasa senang bekerja di hukumonline karena syahwat intelektualnya terpenuhi di hukumonline, dan hal-hal lain (yang tidak saya tulis disini). Yah, at least ini membuktikan bahwa kaderisasi ternyata tidak berhenti.

Setelah sambutan, Ibrahim memberikan presentasi tentang hukumonline 3.0, yaitu rencana hukumonline ke depan. Disusul dengan pemutaran slide berisi foto-foto personil hukumonline dalam berbagai acara dan kesempatan, dari foto2 jadul sampai yang terbaru, yang disusun dengan ciamik oleh Zaenal.

Acara berikutnya adalah menyanyikan lagu hukumonline bersama-sama. Yup, hukumonline punya lagu, and it’s a cool song (menurut kita tentunya). Cerita tentang lagu hukumonline dan lagunya sendiri akan menyusul dalam postingan selanjutnya. Acara menyanyi dipimpin langsung oleh Cholil sang pencipta lagu yang juga memainkan gitar, diiringi dengan permainan bas dari Ery dan gendang oleh zaenal. Habis menyanyi, pemotongan tumpeng oleh Mas Arief. Potongan tumpeng diserahkan pada personil tertua, yaitu pak Saiman (OB) dan personil termuda, Ali (reporter) kemudian disusul dengan doa yang dipimpin oleh Wiko.

Mengikuti tuntutan massa yang sudah lapar, acara berikutnya adalah makan malam dengan menu nasi tumpeng, kambing guling, gulai, sate ayam, martabak, dan pojok nostalgia, yang disediakan khusus untuk alumni, dengan menu lontong oncom dan gorengan plus sambal, menu yang selalu muncul di hukumonline setiap bulan puasa, dibeli dari warung seberang kantor.

Sambil makan, Malik, kurir hukumonline yang dijuluki sebagai titisan bang haji Rhoma, segera beraksi dengan menyanyikan lagu “Darah Muda” dengan cengkoknya yang khas. Penampilan Malik dan yang nggak penting (Malik & D’un-essential) berlangsung sampai larut malam, diselingi dengan penampilan Max the rabbit band (Cholil, Ery dkk) lengkap dengan lagu-lagu hitsnya seperti “Tanggal Tua”. Ketika malam semakin larut, Yasin, sang Redpel pun menunjukkan kebolehannya bergoyang dangdut, bersama-sama dengan Kemal, Ali, Erni, Uki dan teman-teman lain. Sementara Chalis, Yacob dan Herman menunjukkan kemampuannya bermain musik.

Diantara jeda lagu, doorprize pun diundi. Hadiah utama yaitu DVD player diboyong pulang oleh pak Saiman. Ada pula games dengan pertanyaan seputar kebiasaan dan fakta2 tidak penting tentang personil dan alumni hukumonline. Hadiah games bervariasi, dari mulai perlengkapan kantor, seperti sandal jepit dan satu box kopi instant, sampai voucher gratis makan indomie dan teh botol dari KJY (Kantin Jajan Yook).

Ohya, tak lupa juga kami berfoto bersama. Hasil foto bisa dilihat disamping.

Sunday, July 29, 2007

'Hukum yang Terang'

Jum’at lalu hukumonline pesta kecil-kecilan di kantor, untuk menyambut ulang tahun ketujuh. Selain awak hukumonline dan teman-teman PSHK & LeIP, beberapa alumni kita undang. Sayang tidak semua bisa diundang kali ini karena empatnya terbatas – maklum ruangan agak kecil dan undangannya sudah 100-an orang.

Sedikit berbeda dari biasanya, kali ini acaranya lebih greget. Ada presentasi hukumonline ke depan mau seperti apa, door prize & games. Dan juga, acara nyanyi bersama lagu hukumonline – ’Hukum yang Terang’, dilanjutkan nyanyi-nyanyi lagu lain sampai larut.

Kembali ke lagu hukumonline. Lagu ini dibuat agak terburu-buru sebenarnya, tapi jadinya lumayan juga. Aransemennya digarap Cholil dari LeIP, liriknya buatan ’banyak tangan’. Tapi jadinya bagus juga!

Lagu ini bercerti kanapa hukumonline ada dan ’perjoangan’ sampai kini. Masih ada satu bait yang perlu disisipkan soal cerahnya dunia hukum ke depan kalau digarap bersama. Nadanya ceria, bersemangat. Sayang belum sempat rekaman jadi melodinya belum bisa ditampilkan.

Minggu ini dan minggu depan rencananya akan mulai rekaman lagu itu. Sekalian juga beberapa lagu ciptaan teman-teman lainnya. Mumpung belum kelar, kalau ada usul tambahan/perubahan lirik monggo di-email.

Hukum yang Terang

[Interlude] siul melodinya

* Hukum untuk semua
Cita cita bersama
Jalan kita tak mudah
Kadang terasa lelah
Jangan lekas menyerah

Malam malam yang panjang
Sering kali tak pulang
Demi hukum yang terang
Semua sedih dibuang
Mari kita berdendang

[Reff]

hukumonline Media bertukar resah
hukumonline Mencerahkan beri arah
hukumonline
Buat hukum jadi mudah
hukumonline
Turut mengukir sejarah

Repeat *

[Reff.]
[Fade, siul2]

Tuesday, July 24, 2007

'Kumies'

Jangan salah, maksudnya bukan bulu diantara bibir dan hidung. Tapi sebutan sayang untuk pegiat dan pengguna hukumonline. Jangan bingung dulu – ceritanya memang rada panjang. Kami pikir perlu ada identitas bersama. Selain untuk perkuat branding hukumonline, yang lebih penting sebenarnya untuk menciptakan shared identity untuk pegiat hukumoline. Maksudnya bukan cuma yang bekerja di hukumonline. Tapi juga lainnya yang punya semangat untuk berbagi pemikiran, ide, pengalaman, terutama via hukumonline.

Awalnya hukumonline memakai sebutan ’bung pokrol’, khusus untuk rubrik klinik. Ceritanya, jawaban klinik yang dijawab oleh pegiat hukumonline (bukan advokat/konsultan hukum yang jadi kontributor) datang dari bung pokrol itu. Dari istilah’pokrol bambu’, maksudnya jawaban itu bukan nasihat hukum.

Buat yang masih sangat muda yang mungkin kurang akrab dengan istilah ini, pokrol bambu ini sebutan untuk orang yang bukan Sarjana Hukum dan tak punya ijin praktek advokat. Namun, pokrol bambu tetap jadi aktor penting dalam pelayanan hukum, karena masyarakat umum merasa berjarak dengan advokat tulen.

Nah, cocok kan? Apalagi jaman sekarang, makin lama makin susah jadi advokat. Tapi kayaknya ’bung pokrol’ terlalu dipaksakan juga terlalu serius.

Sekarang kami sedang membuat game yang tokohnya advokat muda. Dan ada ide dia dinamai ’Kumi’. Ceritanya adopsi dari ’huKUMI’ begitu. ... Tidak terlalu ’maksa, kan?

Atau ada ide lain?

Monday, July 16, 2007

Game hukumonline



Saya mulai tertarik dengan viral marketing ketika melihat viral dari Burger King. Viral ini sangat seru dan sukses karena berhasil membuat orang memforward link tersebut. Ketika muncul ide untuk membuat viral marketing untuk hukumonline, kami mulai memikirkan bentuk viral yang cocok. Akhirnya, pilihan jatuh kepada bentuk game. Namun, menentukan bentuk game seperti apa yang harus dibuat, bukan perkara mudah. Setelah beberapa ide ditemukan, mulai dilakukan pooling kecil2an diantara teman-teman di hukumonline dan tetangga hukumonline, yaitu PSHK dan LeIP untuk menentukan pilihan.
Karena saya bukan seorang gamer, saya banyak berkonsultasi dengan Andika (yang mengaku gamer sejati, jago desain dan punya ide-ide yang nyeleneh, sebuah kombinasi yang cukup mumpuni untuk menjadi konsultan game). Setelah konsep ada, pembuat game ditemukan (yang juga tidak mudah mencarinya, apalagi yang sesuai dengan budget kami), ternyata konsep game harus diganti lagi. Konsep lama kita anggap kurang seru sebagai game dan masih kurang bau hukumnya.
Saat game dalam proses pembuatan, saya membaca buku 'A Whole New Mind' karangan Daniel H. Pink. Buku yang menurut saya cukup dahsyat ini, seakan memberi pembenaran bahwa kami berada di jalan yang benar. Bahwa membuat game adalah keputusan yang tepat. Dalam bukunya, Pink menjelaskan bahwa sesudah era information age yang kita alami saat ini, kita akan menuju pada era konseptual (conceptual age). Dalam conceptual age, kita semua harus bermain, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan. Dalam buku tersebut, Pink mengutip penelitian yang menyatakan bahwa bermain game pada saat bekerja dapat meningkatkan produktivitas kerja dan kepuasan kerja. Ada pula penelitian lain yang menyatakan bahwa dokter bedah yang bermain game membuat lebih sedikit kesalahan ketimbang mereka yang tidak bermain game. Bagaimana dengan praktisi hukum? Well, kita lihat saja setelah game ini diluncurkan.
Saat ini, game tengah dalam tahap finalisasi. Ini sedikit bocoran....
Saya dan teman-teman cukup deg-deg an menanti hasilnya Bila sudah jadi nanti, saya tentu akan mem-postnya di blog ini. Mohon doanya agar hasilnya sebagus apa yang kami bayangkan.

Saturday, July 14, 2007

hukumonline 7 tahun

Tidak terasa, pas hari ini hukumonline berulang tahun ketujuh. Tepat 14 Juli 2000 lalu, situs hukumonline mulai beroperasi. Sebetulnya beberapa bulan sebelumnya organisasi hukumonline sudah mulai bekerja, namun terbatas mempersiapkan situs dan isinya.

Banyak sudah nostalgia. Mulai dari kantor pertama di Gedung Arva, sewa ruangan kecil di law firm kawan, bertetanggaan dengan PSHK dan LeIP. Memang kelahiran hukumonline tak bisa dilepaskan dari PSHK yang membantu persiapan awal. Awak redaksi saat itu baru segelintir, apa lagi supporting staff. Awak unit riset & data masih bekerja dari lokasi lain.

September 2000, hukumonline hijrah ke lokasi sekarang yang jauh lebih representatif. Tetap bertetangga dengan sobat karib PSHK dan LeIP. Saat itu kawan-kawan data mulai berkantor bersama.

Situs hukumonline pun berubah dari waktu ke waktu, menadi lebih baik. Sekarang awak hukumonline total sudah 35 orang. Karena itu, ada ruang kantor baru di lantai bawah. Layanan pun bukan cuma dalam bahasa Indonesia, tapi juga Inggris. Jumlah data yang dikelola lebih 20,000 peraturan dan putusan. Berita yang terbit per hari ini jumlahnya 17,154 berita. Total anggota mencapai 70,000-an. Tim IT sudah mulai terbentuk, supaya pengembangan bisa lancar.

Angka 7 punya makna beragam. Di beberapa budaya, angka ini diartikan sebagai lambang jumlah yang banyak. Misalnya, lapis langit ada 7, juga banyaknya pilgrims harus melakukan tawaf dan sa'. Dalam dunia 'dotcom' maupun pers Indonesia, 7 tahun juga bukan masa yang singkat. Begitu banyak dotcom yang muncul pada awal 2000-an. Tapi yang sedikit yang bisa bertahan, tak peduli modal yang digelontorkan berlimpah ruah. Yang menyisa sekarang luar biasa sedikit. Batu ujian media pada umumnya konon 3 tahun. Lewat angka itu berarti ketahanannya teruji.

Tapi siapa yang mau hanya bertahan alias survive melulu? Momen ulang tahun ini akan (dan harus) dipakai hukumonline untuk tancap gas. Tinggal landas. Masih banyak yang harus diperbaiki dari layanan, produk yang ada sekarang. Juga masih terlalu banyak yang bisa dikembangkan.

Kami harap anda rela membantu. Karena, tanpa anda, kami tiada.

Friday, July 13, 2007

hukumonline yang Vibrant!

Awal minggu ini saya ikut pelatihan, Vibrant Fasilitator Training. Selain terkena jurus marketingnya Inay dan Rival PSHK, memang saya sudah kenal fasilitatornya, Dani Moenggoro. Dia yang membantu ‘memudahkan’ hukumonline menemukan mimpi baru waktu revisioning di Puncak bulan lalu.

Trainingnya brutal. Di hari pertama praktis sedikit sekali materi yang disampaikan, hampir semua waktu dipakai untuk perkenalan antar peserta dan pelatih dan membuka (unlocking) imajinasi peserta. Mulai main game, tari samba sampai main jimbe – ini perkusi Brazil. Maklum tema training kali ini memang Brazil, ruangan pun penuh gambar-gambar Brazil – sepak bola, karnival, juga bosanova/samba. Malamnya Fikri telpon dan tanyakan bagaimana trainingnya dan komentarnya setelah dapat penjelasan di atas: “Ini training atau liburan??” Jawab saya: “Dua-duanya”.

Format hiburan ini berlanjut sampai akhir training, tentu menurun porsinya. Setiap hari pasti ada sesi jimbe, latihan awakan dua lagu, Magalenha & Mas Qui Nada. Di akhir training kami pentas di GWK. Luar biasa.

Pesan utama dari pelatihan Vibrant adalah pengaktifan kecerdasan selain pikiran, yaitu kecerdasan emosional, spiritual dan fisik. Semua orang dilahirkan sebagai genius, cuma membuat sebagian terlihat kurang pintar dari yang lain karena terkungkung pikiran mereka. Tapi, dengan mengaktifkan otak kanan, bisa muncul kembali. Kuncinya merangsang kecerdasan lainnya.

Aplikasi Vibrant ini bisa beragam, mulai dari pelatihan, pertemuan, presentasi sampai penyusunan laporan misalnya. Mungkin juga perlu dibuat pelatihan seperti untuk mengisi baterai para advokat/konsultan hukum. Yah seperti spa rohani begitu.

Waktu saya fikir-fikir, sebetulnya dari dulu hukumonline sudah vibrant. Praktis semua pegiatnya antusias untuk bekerja dan juga bermain bersama. Ingin ping-pong walau tak punya mejanya tak habis akal. Meja kerja setelah jam kerja beralih jadi meja ping-pong. Net-nya cukup pakai kotak amplop & kaset. Tukar menukar film, buku sering sekali dipertukarkan di kantor.

Main game di kantor tak pernah diharamkan mulai championship manager, mahyong sampai sudoku. Karena kami percaya tak ada yang melupakan pekerjaannya. Juga chatting. Apa salahnya, toh banyak riset membuktikan semua ini justru jadi ‘pelumas’ untuk bekerja lebih giat. Pantas saja teman-teman (termasuk saya), baik yang masih di hukumonline dan yang sudah melanjutkan karir di tempat lain, selalu bilang suasana kerja di hukumonline buat mereka betah dan antusias dalam bekerja.

Sayang tradisi ini justru belum terlihat di output hukumonline. Ini sudah mulai kami sadari dan ingin ubah. Tunggu tanggal mainnya!

Wednesday, July 11, 2007

hukumonline ‘jadul’

Beberapa hari lalu, saya sempat pusing cari tampilan hukumonline jaman dulu. Maklum, butuh untuk ulang tahun sebentar lagi. Ada beberapa files tapi semuanya statis, rasanya kurang afdhal. Untung ada teman kirim link ke situs ajaib ini www.waybackmachine.org. Situs ini mengolah dan tampilkan ulang arsip tampilan halaman depan semua situs di dunia dan hukumonline di capture beberapa kali dalam setahun.

Hasilnya rekaman lengkap perubahan hukumonline dari masa ke masa. Luar biasa.... Beberapa yang terpilih bisa dilihat via Google Notebook ini.

Kalau mau dibagi, dalam 7 tahun ini ada 2 model hukumoline. Yang pertama statis, satu arah. Kemudian versi kedua jadi interaktif karena pembaca juga bisa posting komentar, ikut forum diskusi atau klinik.

hukumonline mulai live 14 Juli 2000 dengan model paling awal – ini dicapure Agustus 2000. Konten peraturan muncul di rubrik hukumonline spesial (tanpa telor). Konten berita terbagi jadi beberapa rubrik: ‘berita’ dan fokus, tajuk, kolom, wawancara. Juga ada humor profesi (hukum), mimbar (pengguna bisa post pikiran, komentar) dan pro kontra (ini dua tulisan wawancara yang saling memperdebatkan isu yang sama). Selain itu, ada indikator, berisi beberapa informasi ekonomi penting dan agenda hukum.

Umur versi pertama ini sekitar 1 tahun, kemudian diganti dengan tampilan ini pada akhir April 2001. Skema warnanya jadi lebih ringan dan segar, lebih ringan. Kontennya relatif sama, namun rubrik humor ganti baju menjadi jeda, pro kontra dan indikator dihilangkan dan mimbar berubah menjadi forum diskusi. Mulai muncul juga menu baru, direktori.

Kemudian Juli sampai September 2001 ada penambahan rubrik baru: direktori dan klinik. Konten peraturan juga sudah mulai diberi halaman terpisah yang lebih rinci. Di titik ini jumlah peraturan yang diterbitkan hampir 5.000. Awal Februari 2002, muncul lagi rubrik baru, putusan pengadilan.

Nah, baru pada Agustus 2003 muncul hukumonline versi 2.0 – mirip seperti yang sekarang. Tampilannya baru dan lebih mewakili semua isi hukumonline waktu itu. Muncul juga rubrik baru, ‘aktual’, isinya berita hardnews yang dikumpulkan redaksi. Yang lebih penting, interaksi dengan pembaca lebih luas, karena setiap pengguna bisa posting komentar pada setiap berita. Untuk mengakses data peraturan dan putusan pengguna mulai diwajibkan untuk mendaftar, tanpa dipungut biasa.

Beberapa rubrik masih tercecer, rumah barunya belum 100% selesai. Misalnya klinik hijrah pada Oktober 2003 dan agenda, yang menyusul (agak lama) pada Maret 2004. Sayangnya, ada fitur yang tercecer sejak itu hingga sekarang, forum diskusi. Sebabnya agak memalukan – kita sibuk pilih model forum yang bagus terus beberapa programmer perusahaan IT yang bantu kita keluar. Sampai sekarang tercecer....

Sejak itu hingga kini relatif tidak ada perubahan signifikan di situs – konten maupun tampilan. Kecuali pada akhir 2005, hukumonline mulai membedakan akses data hukum, bagi anggota biasa dan pelanggan berbayar. Diantara rentang waktu itu pula hukumonline meluncurkan layanan versi Inggris, Indonesian Legal Brief dan Indonesian Legal Digest yang dikirim ke pelanggan via surel (surat elektronik).

Sampai situs yang sekarang. Sambil merayakan ulang tahun ini akan banyak perubahan baru (lagi). Tapi itu cerita lain hari.

Tuesday, July 10, 2007

Mengapa blog ini ada

Waktu saya cerita ke teman soal rencana buat blog ini, dia bingung, Terus bertanya untuk apa – kan sudah ada hukumonline? Saya coba jelaskan mengapa blog ini beda dengan hukumonline. Yang satu tidak menggantikan yang lain. Blog ini juga bukan blog resmi milik hukumonline dan mewakili ‘kepentingan’ hukumonline. Tapi, hubungan antar keduanya memang ada.

Intinya, blog ini adalah ruang untuk pegiat hukumonline untuk sharing, diskusi juga jaring feedback dari teman-teman. Khususnya dalam rangka rombak situs hukumonline dalam waktu dekat. Supaya lebih santai dan akrab, jadinya via blog ini saja. Di sini juga kita akan jajal beberapa ide dan konten baru yang ingin dibuat untuk hukumonline. Kalau ‘lulus’ dari sini baru masuk situs hukumonline.